
Jepang menjadi negara pengimpor cangkang sawit asal Indonesia terbesar saat ini. Mengingat permintaan yang sangat besar, harga kegunaan cangkang sawit di Jepang mengalami kenaikan.
Hal ini dipicu oleh kegunaan cangkang sawit yang bermanfaat, termasuk di antaranya sebagai bahan bakar alternatif.
Penggunaan Kegunaan Cangkang Sawit di Jepang
Jepang menjadi target pasar terbesar untuk cangkang sawit asal Indonesia. Selain Jepang, beberapa negara lain, terutama di benua Asia, berbondong-bondong menyerukan permintaan ekspor cangkang sawit.
Negara lain yang menjadi pangsa pasar terbesar adalah Thailand, China, Korea Selatan, dan Taiwan.
Naiknya permintaan cangkang sawit tidak sembarangan. Pasalnya, cangkang sawit kini memiliki berbagai fungsi yang bermanfaat bagi sektor industri. Padahal biasanya bahan tersebut menjadi limbah setelah penggunaan kelapa sawit. Pemanfaatan cangkang sawit dapat berdampak pada lingkungan, yaitu berkurangnya limbah.

Cangkang sawit kini dapat berguna sebagai alternatif untuk bahan bakar. Karena itu, permintaan bahan ini sebagai energi baru dan terbarukan (renewable energy) meningkat secara drastis.
Tidak dapat terbantahkan penggunaan energi di dunia meningkat dari tahun ke tahun, maka cangkang sawit dapat menjadi solusinya.
Begitu manfaat sebagai energi alternatif sudah diakui dunia, harga ekspor cangkang sawit di Indonesia mulai meningkat. Pada 2021, harga cangkang sawit sebagai komoditas ekspor diperkirakan mencapai antara 1,48-1,64 juta rupiah.
Sekali lagi, Jepang dapat dikatakan sebagai negara pengimpor cangkang sawit terbesar. Bukan tanpa alasan, negeri sakura itu memiliki sebuah kebijakan agar lebih ramah lingkungan. Pada 2030, 24 persen dari pemenuhan energi di sana harus berasal dari energi baru dan terbarukan.
Berkat kebijakan itu, semakin banyak perusahaan yang membangun power plant berbasis bio energi. Sebanyak 70-100 persen dari bahan bakunya pun berasal dari cangkang sawit. Inilah mengapa harga cangkang sawit di Jepang mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Faktanya, kurang lebih 87 persen tujuan ekspor cangkang sawit asal Indonesia itu adalah Jepang, menjadikannya sebagai negeri pengimpor cangkang sawit terbanyak.
Harga Cangkang Sawit di Jepang Meningkat
Pada bulan Juli 2017, harga cangkang sawit per ton diperkirakan berkisar antara 80-85 dolar AS atau setara dengan 1,25-1,32 juta rupiah. Angka ini kemudian naik drastis pada 2021 dengan harga 95-105 dolar AS atau sama dengan 1,48-1,64 juta rupiah. Ini dipercaya sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah.
Jepang kemudian mengekspor sampel sebanyak 25 kg seharga 7,5 ribu rupiah pada 2021. Berarti diperkirakan harga ekspor saat itu mencapai 300 ribu rupiah per ton jika masih berupa sampel. Harga cangkang sawit di Jepang saat itu dipercaya dapat lebih tinggi dari itu.
Sementara itu, harga ekspor cangkang sawit sebanyak 16.700 ton ke Jepang dapat bernilai 22,9 miliar rupiah. Jika dibagi, harga per tonnya adalah 1,37 juta rupiah.
Jepang Melakukan Kesepakatan dengan Indonesia terkait Cangkang Sawit
Pada akhir September 2022, Indonesia sepakat untuk menandatangani kontrak dagang untuk kebutuhan energi terbarukan berbasis cangkang sawit di Jepang. Kontrak tersebut dikabarkan senilai 138,2 juta dolar AS.
Kesepakatan tersebut terjadi melalui sebuah pertemuan bisnis di Tokyo, Jepang. Pertemuan itu berujung penandatanganan kesepakatan dagang. Kesepakatan ini bertujuan demi meningkatkan ekspor cangkang sawit dari Indonesia ke Jepang.
Penutup
Harga cangkang sawit ekspor dapat dikatakan sangat meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Sama seperti harga cangkang sawit di Jepang, kebutuhan bahan tersebut meningkat mengingat banyaknya permintaan sebagai energi baru di sana.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai cangkang sawit, Anda bisa mengaksesnya di website kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.