Penggunaan cangkang sawit alami secara luas sebenarnya belum terlalu banyak dipahami. Mungkin disebabkan karena minyak merupakan hasil yang paling dikenal. Wajar jika kemudian harus memahami kembali apa saja manfaatnya.
Cangkang atau tempurung sawit tersebut digolongkan sebagai limbah padat. Meski begitu bukan berarti hanya sekedar dibuang atau tidak memiliki manfaat lain. Perkembangan zaman telah membuat pemahaman mengenai pemanfaatan cangkang sawit semakin berkembang.
Salah satu contohnya adalah bisa dijadikan sebagai pewarna alami. Pastinya punya kualitas baik meski begitu keamanannya dijamin baik. Belum lagi dilengkapi kelebihan lain sehingga cocok dipakai pada kain batik.
Cangkang Sawit Alami untuk Pewarna Batik Ramah Lingkungan
Tempurung sawit natural bisa dijadikan sebagai pewarna karena didalamnya terdapat kandungan pigmen karotenoid. Ini sebabnya cangkang sawit bisa menghasilkan warna jingga. Pastinya cocok sekali apabila digunakan pada seni berupa batik.
Ditambah malam dari cangkang sawit alami bagus jika digunakan pada bahan katun maupun sutera. Penyebabnya tidak lain karena zat warna yang dihasilkan berkualitas tinggi sehingga tidak luntur pada proses pencucian.
Selain itu batik umumnya juga kita gosok supaya lebih rapi visualnya. Walau dilakukan secara berulang sekalipun tidak membuat warnanya menghilang atau luntur.
Bahan alternatif lain yang bisa digunakan sebagai perbandingan adalah kulit kakao. Akan tetapi, hasil yang diperoleh dari penggunaan cangkang sawit jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kulit kakao.
Umumnya pada pembuatan malam sebenarnya memakai bahan berupa parafin. Walau termasuk paling sering ditemukan bukan berarti dijadikan sebagai bahan satu-satunya. Melainkan dapat diganti kembali menggunakan bahan yang berbeda.
Nantinya cangkang sawit alami menjadi suatu alternatif berkualitas tinggi. Malam dari bahan tersebut nyatanya efektif menghasilkan warna yang baik. Terlebih kita tidak perlu memakai lagi parafin karena parafin berasal dari minyak fosil.
Penelitian mengenai cangkang sawit sebagai pewarna pada kain batik sudah dijalankan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Inilah alasan mengapa cangkang sawit dapat diproduksi lebih maksimal.
Apalagi tidak perlu lagi memakai minyak bumi sebagai pilihan utamanya. Pemakaian bio parafin wax yang berasal dari sawit lebih baik. Faktor pertimbangan terbesarnya karena bahan ini ramah lingkungan dan tidak membahayakan alam.
Malam dari Tempurung Sawit Punya Kualitas Tinggi
Ramah lingkungan sebenarnya bukan hanya satu-satunya kelebihan yang selalu ditawarkan cangkang sawit alami. Melainkan lebih aman karena menjadi bio-parafin.
Selain itu tempurung sawit natural punya keamanan dengan mutu tinggi di dalamnya. Hal ini menyebabkan warna yang dihasilkan semakin tajam dan cerah. Ketahanannya terhadap alkali maupun zat asam juga sudah teruji.
Keunggulan lainnya adalah mampu menjadi penanggulangan limbah pada pertanian. Terutama karena banyak sekali limbah kulit atau cangkang tersebut. Kalau tidak diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat tentu bisa saja menumpuk.
Selain sebagai bahan malam, cangkang sawit alami dikenal dijadikan bahan bakar boiler. Cangkang sawit sebagai bahan bakar boiler banyak diekspor ke Jepang atau Thailand sebagai biomassa. Limbah cangkang sawit kini memiliki beragam manfaat.
Disebabkan karena kelebihannya yang baik sebagai pewarna, kemungkinan akan terus dipakai. Apalagi karena Indonesia termasuk sebagai penghasil sawit terbesar. Tentu dapat menyebabkan terciptanya desain dan coloring yang efektif.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai cangkang sawit, Anda bisa mengunjungi website kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.