Tidak banyak orang yang mengetahui bentuk cangkang sawit di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini wajar, karena komoditi ini dan beberapa barang yang terkait memang bukanlah hal awam dalam kehidupan sehari-hari.
Namun jika memiliki keperluan atau sekadar ingin mengetahui mengenai salah satu dari olahan kelapa sawit ini, Anda dapat melihat beragam bentuk hingga perbedaannya masing-masing pada penjelasan di bawah ini.
Apa itu Cangkang Sawit?
Bagi beberapa orang, hal penting dari kelapa sawit hanyalah isi buah atau dagingnya yang akan diolah menjadi beragam hasil produksi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun ada bagian lain yang memiliki kegunaannya tersendiri dalam industri.
Cangkangnya memiliki persamaan makna dengan tempurung. Bagian ini merupakan lapisan kecokelatan, posisinya juga berdekatan dengan daging buah. Sehingga, apabila beberapa orang menyebutkan istilah tempurung, maka maknanya sama dengan cangkang tersebut.
Karakter dari cangkang tempurung ini mirip dengan kelapa biasa. Bentuk cangkang sawit bertekstur keras dan memiliki kontur pada permukaannya. Fungsinya adalah sebagai pelindung buah agar tidak rusak karena berbagai faktor.
Warnanya akan berubah-ubah tergantung dengan usia. Ketika masih muda, warna kulitnya kehijauan. Saat mulai menuju matang, maka akan berubah menjadi merah keorenan.
Sedangkan ketika telah berubah menjadi merah marun kecokelatan, artinya mendekati matang sempurna. Terakhir, adalah warna cokelat pekat dan kehitaman menunjukkan bahwa buah sudah bisa dipanen.
2 Jenis Bentuk Cangkang Sawit
Secara umum, terdapat dua jenis bentuk cangkang yaitu dura dan tenera. Karena merupakan bagian dari buah, maka kelapa sawitnya juga terbagi menjadi dua sesuai nama tersebut.
Perbedaan secara umum adalah terletak pada warna, karakteristik, serta bentuk tertentu dari tempurung buah ini.
1. Bentuk Cangkang Sawit Dura
Pada bentuk pertama ini, karakteristik dari lapisan terluarnya sangat tebal yaitu berkisar pada ketebalan 2 hingga 8 mm. Tidak seperti kelapa biasa, pada bagian tempurungnya tidak ada serabut untuk menyelimuti lapisan kerasnya.
Ukuran bijinya juga cukup besar. Berbanding terbalik dengan daging buah, di mana terlihat lebih tipis atau sedikit. Kandungan kalori pada bentuk cangkang sawit ini cukup tinggi.
Tingginya kalori menandakan bahwa kualitasnya sangat baik untuk dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar boiler.
2. Bentuk Cangkang Tenera
Tipe kedua ini adalah produksi dari persilangan dua jenis kelapa sawit, yaitu dura dan pisifera. Hasil panen buah dari bentuk cangkang sawit tenera ini cukup bagus. Oleh karena itu jenis ini termasuk sering masuk ke dalam rekomendasi untuk dapat Anda budidayakan.
Ketebalan cangkang sekitar 0,5 hingga 4 mm dengan serabut tebal menyelimutinya. Tidak hanya serabut dengan ketebalan cukup banyak, namun daging buahnya juga seperti ini. Dengan daging buah tebal tersebut, maka produksi minyak akan semakin besar.
Seperti bentuk cangkang sawit dura, jenis ini juga masih bisa Anda gunakan untuk menjadi salah satu bahan bakar boiler. Hasilnya juga diekspor hingga keluar negeri seperti Korea, Jepang, Thailand, dan lain-lainnya.
Selain dua jenis ini, ada juga jenis pisifera yang berperan dalam persilangan untuk menghasilkan tenera. Namun pisifera tidak masuk ke dalam pengategorian secara umum karena dia tidak memiliki cangkang atau pelindung dari buah sawitnya.
Berdasarkan penjelasan limbah tersebut, dapat diketahui bahwa bagian terluarnya juga ikut bisa diolah dan bermanfaat dalam kegiatan industri. Hal ini berarti bahwa akan semakin sedikit juga sampah dari dua jenis bentuk cangkang sawit tersebut.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai cangkang sawit, Anda bisa mengunjungi website kami. Anda juga bisa klik di sini ntuk terhubung langsung dengan tim kami.