batok sawit di indonesia

Batok sawit di Indonesia menjadi salah satu komoditas yang tidak bisa disepelekan. Bagaimana tidak, Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Tidak heran kalau kemudian batok sawit yang merupakan limbahnya menjadi komoditas dengan nilai besar.

Kebanyakan orang mungkin tidak tahu kalau batok sawit ini masih memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bahkan produk tersebut sampa diekspor ke luar negeri karena kebutuhan negara lain memang sangat tinggi terhadapnya.

Sebagai negara eksportir kelapa sawit terbesar, sudah tentu ada banyak sekali varian kelapa sawit yang bisa Anda temukan di negeri ini. Jika Anda hendak menekuni bisnis tersebut, memahami jenis batok kelapa sawit ini tentu merupakan sebuah keharusan.

Jenis Batok Sawit di Indonesia

Ketika bicara batok sawit, maka tidak akan bisa lepas dari ketebalan batok sawit itu sendiri. Ada batok sawit yang tebal dengan kadar kalori tinggi, namun ada juga batok sawit dengan ketebalan yang tidak terlalu maksimal.

Ketika ketebalan batok tidak maksimal umumnya kelapa sawit memiliki daging yang lebih tebal sehingga baik untuk diolah menjadi minyak. Ada tiga jenis batok sawit di Indonesia jika dilihat dari ketebalannya. 

1. Jenis Batok Sawit Dura

Jenis sawit yang pertama yang banyak diambil batoknya adalah sawit dura. Dibandingkan dengan jenis sawit lain yang ada saat ini, batok dura memiliki batok yang paling tebal. Ketebalan batok kelapa satu ini berkisar antara 4 hingga 8 mm. 

Angka ini dua kali lebih besar dibandingkan dengan jenis batok sawit lainnya. Hanya saja kadar kalori yang ada pada batok sawit di Indonesia satu ini terbilang sangat tinggi. 

Ini membuatnya sangat efektif untuk dijadikan sarana bahan bakar mesin boiler. Bahkan tidak ada serabut sama sekali yang menyelimuti jenis batok kelapa tersebut. 

2. Jenis Batok Sawit Pisifera

Sawit pisifera ini tidak memiliki cangkang sama sekali. Bahkan para ahli beranggapan kalau buah satu ini sama sekali tidak mengandung kernel atau inti. Secara otomatis, jenis sawit satu ini tidak bisa menghasilkan sawit secara ekonomis.

Bunga betina pada sawit pisifera terbilang steril sehingga tidak bisa menghasilkan buah secara optimal. Batok sawit di Indonesia satu ini sangatlah tipis. Bahkan nyaris tidak ada sama sekali. Para ahli menyebut tanaman pisifera ini sama sekali tidak bisa diperbanyak kecuali disilangkan dengan jenis sawit lainnya.

  1. Jenis Batok Sawit Tenera

Jenis batok sawit di Indonesia lainnya adalah tenera. Ini merupakan varietas hasil kawin silang dari batok sawit dura dan pisifera. Jika dibandingkan dengan dua varietas sebelumnya kelapa sawit satu ini terbilang paling menghasilkan dari sisi finansial.

Batok sawit tenera jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan Dura. Ketebalannya berkisar antara 0,4 mm hingga 5 mm saja. Meskipun kadar kalori pada batok ini rendah, pemerintah masih bisa mengekspornya ke berbagai negara Asia. 

Penggunaan Batok Sawit

Batok sawit di Indonesia digunakan dalam berbagai sektor industri. Namun salah satu yang paling banyak menggunakannya adalah mesin boiler. Ada juga pembangkit listrik yang menjadikan batok kelapa sawit sebagai substitusi untuk batubara.

Pada dasarnya batok sawit ini banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk menyalakan atau menjalankan sebuah mesin. Tidak hanya di Indonesia saja metode tersebut juga banyak diterapkan di negara lainnya. 

Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai cangkang sawit, Anda bisa mengaksesnya di website kami. Anda juga bisa klik di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami,