Dalam beberapa tahun terakhir, cangkang sawit dari Asia Tenggara terutama Indonesia muncul sebagai sumber daya biomassa yang menarik dan dapat menggantikan kayu atau bahkan batu bara di pembangkit listrik biomassa. Ya, banyak sekali keuntungan tempurung kelapa sawit untuk dijual.
Pembangkit listrik berbasis batubara bubuk adalah metode utama produksi listrik skala besar di seluruh dunia termasuk Eropa. Namun adanya tempurung atau cangkang kelapa sawit di beberapa dekade terakhir, penggunaan batu bara pun akhirnya bergeser ke cangkang sawit, apa saja keuntungannya?
Keuntungan Tempurung Kelapa Sawit untuk Dijual
1. Tempurung Kelapa Sawit untuk Dijual Memiliki Nilai Untung Tinggi
Hampir semua produk dari kelapa sawit memiliki nilai jual yang sangat tinggi dan salah satunya adalah tempurung atau cangkangnya. Jepang sendiri adalah negara yang membutuhkan bahan bakar biomassa berbasis cangkang kelapa sawit.
Diperkirakan Jepang memasok cangkang kelapa sawit hingga puluhan juta ton setiap tahun nya karena proyeksi kapasitas energi biomassanya bisa mencapai sebesar 6.000 MW pada tahun 2030.
Untuk mencapai kapasitas ini, lebih dari 20 juta ton bahan bakar biomassa akan dibutuhkan setiap tahun yang sebagian dipasok dari cangkang inti sawit.
2. Menjadi Cofiring Biomassa yang Menarik Minat Banyak Industri
Tempurung kelapa sawit merupakan cara termurah dan paling efektif untuk pembangkit listrik berbasis batubara besar dengan melakukan cofiring biomassa. Kombinasi cangkang sawit dan batu bara bisa memasuki sektor energi terbarukan yang banyak diminati oleh berbagai industri.
Cangkang inti sawit dapat dipirolisis untuk menghasilkan arang sedangkan batubara akan menghasilkan kokas jika dipirolisis. Arang dapat digunakan untuk bahan bakar, produksi briket dan arang aktif. Jadi, dengan menjual tempurung kelapa, Anda bisa menarik banyak minat para pelaku bisnis di industri terkait.
3. Mengurangi Emisi Karbon
Nilai panas pembakaran tempurung kelapa sawit dapat mencapai 4500 kkal/kg, kadar air di bawah 8,4% dan kadar abu kurang dari 3%, pembakaran sehingga sangat cocok untuk pembakaran boiler skala besar.
Ketika tempurung kelapa sawit mulai menjadi pembangkit listrik atau bahan bakar biomassa, maka produk ini akan membuat dampak besar pada pengurangan penggunaan batu bara. Artinya, secara tidak langsung cangkang kelaoa sawit juga mengurangi emisi karbon.
Perlahan berbagai industri di belahan dunia mulai bertransisi ke energi terbarukan dan hal ini sangat baik untuk lingkungan. Jadi, kalau Anda menjual tempurung kelapa sawit ini, setidaknya Anda membantu mengurangi emisi karbon.
Tempurung kelapa juga bisa menghemat energi dan sifatnya yang terbarukan tidak akan merugikan lingkungan.
4. Nilai Pembakarannya Tinggi
Cangkang sawit sebagai salah satu jenis bahan bakar biomassa minyak, diakui memiliki nilai pembakaran yang lebih tinggi dari yang lain. 1,2 kg bahan bakar biomassa tempurung kelapa sawit dapat menggantikan 1 kg batubara standar dan tingkat pembakaran boilernya adalah 68%.
Tempurung kelapa sawit bahkan banyak digunakan di pembangkit listrik berbasis pembakaran fluidized bed di Jepang dan Korea Selatan.
Keuntungan utama dari teknologi fluidized bed combustion (FBC) adalah fleksibilitas bahan bakar yang lebih tinggi, efisiensi tinggi, dan suhu pembakaran yang relatif rendah.
Teknologi FBC, yang dapat berupa bubbling fluidized bed (BFB) atau sirkulasi fluidized bed (CFB), cocok untuk kapasitas pembangkit di atas 20 MW. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika Anda mulai berbisnis cangkang kelapa sawit, Anda bisa ekspor produk ini ke berbagai negara belahan dunia.
Harus diakui bahwa manfaat tempurung kelapa sawit untuk dijual ini sangat besar dan untungnya menjanjikan. Cangkang sawit memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan karakteristik bahan bakar biomassa lainnya.
Anda tidak perlu khawatir jika produk tempurung kelapa sawit akan sepi peminat karena ada banyak orang yang membutuhkannya. Informasi lainnya mengenai cangkang kelapa sawit bisa Anda akses di website kami. Anda juga bisa klik di sini untuk terhubung langsung dengan WhatsApp tim kami.