Tidak banyak yang tahu bahwa cangkang sawit bisa diolah menjadi aneka produk yang memiliki nilai jual tinggi. Selama ini fokus pemanfaatan sawit hanya pada buahnya saja. Padahal, terdapat spesifikasi cangkang sawit untuk ekspor karena memang banyak diminati.
Pengembangan produk dari cangkang sawit memang masih terus digalakkan. Misalnya menjadi pupuk, biogas, briket arang, dan sebagainya. Produk limbah ini juga menarik perhatian produsen dari luas negeri sehingga bisa menambah pendapatan dalam negeri.
Pengertian Cangkang Sawit
Cangkang sawit merupakan lapisan yang posisinya berdekatan dengan daging buah kelapa sawit. Tidak jauh berbeda dengan jenis kelapa lainnya, cangkang atau tempurung ini juga melindungi daging buah inti sawit. Terutama dari hama, penyakit, bakteri, dan gangguan lainnya.
Adapun spesifikasi cangkang sawit untuk ekspor yaitu sisa dari tempurung setelah dikeluarkannya biji sawit. Bagi mereka yang sudah terbiasa bekerja di lapangan dalam mengolah sawit, pastinya sudah mengetahui bagian cangkang yang bisa dimanfaatkan.
Spesifikasi Cangkang Sawit untuk Ekspor
Tidak sedikit negara-negara yang berminat terhadap cangkang kelapa sawit asal nusantara. Tak heran jika jumlah ekspor tempurung sawit sangat tinggi setiap tahunnya. Hal ini pun membantu perputaran perekonomian yang lebih baik. Lalu, bagaimana spesifikasi cangkang sawit untuk ekspor?
- Karakteristik Fisik Cangkang
Corak warna kulit kelapa sawit sendiri memang berubah-ubah mulai saat usia mudah hingga siap panen. Ketika masih muda, buahnya berwarna hijau lalu berubah menjadi oranye ketika mulai semakin berkembang.
Sedangkan ketika hampir matang, warnanya menjadi merah marun kecoklatan. Sementara itu, di masa panen buah sawit bertransformasi berwarna coklat pekat kehitaman. Adapun corak warna tersebut terlihat di lapisan terluar kelapa sawit.
Sedangkan di lapisan kedua dipenuhi daging kulit yang menempel di tempurung. Sampai di lapisan ketiga, teksturnya cukup keras sehingga disebut sebagai cangkang sawit. Daging buah sawit sendiri berada di lapisan dalam, yaitu yang warnanya putih dan dilindungi tempurung.
- Kandungan Cangkang
Cangkang sawit yang sering dianggap limbah pencemar lingkungan nyatanya memiliki nilai guna yang tinggi. Spesifikasi cangkang sawit untuk diekspor memiliki kandungan air sebesar 8-11% sehingga cocok dijadikan bahan bakar.
Kondisi udara yang cukup menjadi salah satu faktor yang menentukan daya tahan dan kekuatan panas. Semakin tinggi kadar udara, maka semakin mudah terbakar. Cangkang sawit juga memiliki kadar abu sekitar 2-3% sehingga sangat cocok menjadi pengganti batu bara.
Kadar panas dalam cangkang berpotensi sebesar 69-70%. Dengan demikian, kadar penguapan yang tinggi membuat material ini lebih ramah lingkungan. Terlebih kandungan zat belerang dan karbonnya yang relatif rendah sehingga tidak menjadikannya polusi udara.
Karbon aktif yang terkandung dalam cangkang sawit yaitu sekitar dari 20-22%. Kandungan aktif tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemurnian biogas. Selain itu, peran lainnya yaitu sebagai penyerap karbondioksida di udara.
Negara-Negara Manakah yang Mengimpor Cangkang Sawit Asal Indonesia?
Salah satu negara yang menjadi pasar utama cangkang sawit Indonesia adalah Jepang. Hal ini karena negeri sakura tersebut sudah mengadopsi kelapa sawit sebagai sumber bahan bioenergi yang berkualitas.
Tidak hanya Jepang, beberapa negara lain yang mengimpor cangkang sawit asal Indonesia adalah Korea Selatan, China, India, Thailand, Taiwan, dan sebagainya. Komoditas ekspor ini diperkirakan terus meningkat di masa depan.
Spesifikasi cangkang sawit untuk ekspor memang membuat material ini memiliki nilai jual tinggi. Anda bisa mendapatkan cangkang sawit berkualitas dengan mengunjungi website kami atau klik di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.